HIKMAH DARI RP.3000: LEBIH BAIK UNTUK PEDAGANG KELILING DARIPADA PARKIR LIAR
TEROPONG-MEDIA.COM | VIRAL - Seorang warganet bernama Fahmi Hasan Nugroho membagikan pengalaman yang menyentuh hati melalui akun Facebooknya pada, Senin (22/9/25). Dalam unggahannya, ia menceritakan pertemuannya dengan seorang penjual susu keliling saat perjalanan di pagi hari. Fahmi mengisahkan bagaimana ia membeli tiga pouch susu seharga Rp12 ribu, kemudian memberikan uang Rp15 ribu tanpa meminta kembaliannya.
“Dalam perjalanan tadi pagi saya berhenti di penjual susu keliling. Saya bertanya berapa harga satuannya, ia lalu menjawab 12 ribu untuk tiga pouch. Saya kemudian menyerahkan uang sebesar 15 ribu. Ketika ia hendak memberikan kembalian, saya tolak agar kembaliannya dia ambil saja. Ia lalu menatap wajah saya dengan senyum luar biasa kemudian mengucapkan terima kasih seraya saya mengangguk dan lalu pergi melanjutkan perjalanan,” tulis Fahmi.
Ia kemudian menjelaskan bahwa meski hanya Rp3 ribu, kebahagiaan sang pedagang terasa begitu tulus, sebab untuk mendapatkan uang sebesar itu pedagang harus menjual satu hingga dua kantong susu yang tentu tidak mudah. Fahmi pun membandingkan sikap rasa syukur pedagang keliling dengan pengemis atau juru parkir tidak resmi yang mendapatkan uang dengan cara relatif lebih mudah.
“Padahal hanya 3 ribu rupiah, tapi senangnya beliau luar biasa. Kenapa? Karena untuk mendapatkan uang 3 ribu setidaknya ia harus bisa menjual satu sampai dua kantong susu, dan itu tidaklah mudah. Sekarang coba bandingkan, ketika anda memberi uang 3 ribu kepada kang parkir atau pengemis di perempatan, apakah rasa terima kasih yang ia berikan akan sebesar dan setulus pedagang keliling? Saya kira tidak,” lanjutnya.
Fahmi menutup tulisannya dengan refleksi pribadi bahwa ia lebih memilih memberikan uang kepada pedagang keliling dibandingkan juru parkir liar maupun pengemis di jalanan.
“Sudah sejak lama saya menolak untuk bayar parkir motor yang ga resmi, cukup mengangguk atau mengucapkan nuhun jika ia membantu menarik motor saya. Lebih baik 2-5 ribu itu diberikan kepada para pedagang keliling, karena mereka lebih memilih tetap berusaha penuh keringat ketimbang mendapatkan uang dengan cara yang mudah,” pungkasnya.
Unggahan tersebut mendapat atensi luas dari warganet dengan lebih dari 1.800 tanda suka, 500 kali dibagikan, dan 170 komentar. Banyak pengguna media sosial menilai tulisan Fahmi menggugah kesadaran sosial tentang pentingnya menghargai kerja keras pedagang kecil.
(H/S)
Posting Komentar untuk "Hikmah dari Rp3.000: Lebih Baik untuk Pedagang Keliling daripada Parkir Liar"